Rambutnya yang ikal, yang pernah ku belai
Matanya yang sayu, menikam kalbu
Kini wajah manisnya membelit rinduku
Beginikah sakitnya hati itu dulu
Milik gadis yang lembut dan setia
Beginikah luka dan parahnya jiwa
Tika tangan menggenggam surat cinta
Tika mata meniti baris pemutus kata
Kau pulangkan kembali hati dan cintaku
Aku terpaku melihat wajahmu yang diam
Telah keringkah airmatamu, kekasih
Maka kau kembali seperti dulu
tersenyum dalam bahagia yang panjang ?
Amat payah melupakan hari kemarin
Kasih yang telah hilang, kembali datang
Dalam sendu dan kesal tak berhujung
Padamu gadis yang tabah dan pasrah
Ada satu titik nafas, itulah airmata di hati
Tak mudah hilang, tapi terbenam dalam genangan dan linangan
Tertanam dari pertama aku memandangmu, tapi terpaku
Semua memang telah berlalu dan harus kubiarkan jadi layu
0 comments:
Posting Komentar