wahai, Sang Alam semesta setelah begini, masih layakkah hati
yang kaupinjamkan ini kutawarkan kepada bulan dan matahari?
padahal bulan adalah si jalang yang selalu muncul
dari kegelapan dan rerimbun awan.
dan matahari adalah penyamun yang tak bosannya
datang dan datang lagi.
pengkhianatan ini sungguh sebuah pelacuran.
kaki yang kubasuh di juta samudera masih
tak cukup suci untuk hadir di pintumu.
sedang memandang tangan ini, adakah aku berani?
tapi tanpa berkata-kata segera saja
kaurengkuh aku dalam nafasmu.
seluruh dusta dan rasa sakit kauserap ke dalam
pelukanmu yang selalu kuingat betapa hangat.
berhari-hari berkali-kali
berabad-abad berjagat-jagat
hingga layu bunga-bunga kemboja
yang gugur di batu nisanku
Sabtu, Juli 13, 2002
7:57 AM
Posted by
Unknown
0 comments:
Posting Komentar